Preservative
agents in foods
Mode of action and microbial
resistance mechanisms
Bahan preservatif
atau pengawet dibutuhkan untuk menjaga keamanan dan kerusakan pangan. Ada 2
jenis pengawet yaitu pengawet kimia dan alami. Keduanya memiliki cara kerja
yang berbeda serta mikroba memiliki ketahanan terhadap bahan pengawet yang
berbeda.
1.
Pengawet Kimia
Asam
organik lemah à
dalam larutan berada pada pH kesetimbangan antara bagian terdisosiasi dan undisosiasi.
Aktivitas optimal pada pH rendah karena rasa tidak berubah dan bagian yang
tidak terdisosiasi secara bebas melewati membran plasma dan masuk ke dalam sel.
Di dalam sel terjadi akumulasi anion dan proton sehingga merusak membran sel.
Mekanisme pertahanan pada mikroba terhadap asam organik lemah karena faktor
intrinsik, senyawa tidak dapat masuk ke dalam sel. Sedangkan pada fungi
mekanisme pertahanannya karena adanya degradasi secara enzimatis.
Hidrogen
Peroksida à
mekanisme H2O2 dalam membunuh sel vegetatif adalah dengan
cara merusak DNA, sedangkan untuk membunuh spora belum diketahui mekanismenya.Mekanisme
pertahanan mikroba adalah melakukan glutathione enzim dan katalase, sedangkan pada yeast karena adanya
antioksidan. Pada spora protein larut asam tipe α/β yang disintesis oleh spora
untuk melindungi DNA selama masa dormansi.
Senyawa
pengkelat àEDTA
dan asam sitrat. EDTA memiliki potensi untuk melawan bakteri Gram negative,
sedangkan asam sitrat menghambat pertumbuhan proteolitik, C.botulinum
karena adanya ion Ca2+ yang memiliki aktivitas mengkelat.
2.
Pengawet yang
terjadi secara alami
Small
organic biomolecules à terdapat pada
rempah-rempah seperti oregano, cengkeh,thyme,dill dan minyak esensialnya.
Bersifat hidrofobik dan bisa merusak membran atau bahkan memecah karakteristik
membran.
Peptide
à
yang sering digunakan adalah nisin dan turunannya seperti pediocin yang memiliki
kemampuan merusak membran. Mekanisme pertahanan mikroorganisme adalah dengan
sekresi protease pada fungi, sekresi enzim pada Bacillus sp untuk
mendegradasi nisin, dan sekresi protease OmpT pada E.coli untuk
mendegradasi protamine.
Cell
wall pasturbation à beberapa
protein berikatan dengan penicillin kemudian mengalami polimerisasi dan insersi
rantai glycan baru ke dalam dinding sel bakteri. Ketika protein ini dihambat,
sel membengkak dan mati. Selain penicillin, juga ada lysozim yang merupakan
enzim yang dapat mendegradasi dinding sel bakteri dari luar.
3. Kombinasi
pengawetan
Kombinasi
perlakuan pengawetan diijinkan pada level tertentu untuk menjaga kualitas
organoleptik pada produk seperti warna, flavor, tekstur dan kandungan gizi.
Beberapa kombinasi pengawetan diantaranya adalah perlakuan suhu sedang dan
konsentrasi pengawet yang rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar