FOURIER TRANSFORM INFRA-RED SPECTROSCOPY (FTIR)
Fourier
Tansform Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mendapatkan
spektrum inframerah dari absorbansi, emisi, fotokonduktivitas atau Raman
Scattering dari sampel padat, cair dan gas. FTIR digunakan untuk mengamati
interaksi molekul dengan menggunakan radiasi elektromagnetik yang berada pada
panjang gelombang 0,75-1000µm atau pada bilangan gelombang 13.000-10 cm-1.
FTIR dapat digunakan untuk
menganalisa senyawa organik dan anorganik. Selain itu, FTIR juga dapat
digunakan untuk analisa kualitatif meliputi analisa gugus fungsi (adanya
‘peak’ dari gugus fungsi spesifik) beserta polanya dan analisa kuantitatif dengan
melihat kekuatan absorbsi senyawa pada panjang gelombang tertentu.
Daerah
inframerah dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1. Daerah inframerah dekat : λ = 0,75 - 2,5 µm,
bilangan gelombang = 13.000 - 4.000 cm-1
2. Daerah inframerah sedang : λ = 2,5 - 50 µm, bilangan
gelombang = 4.000 - 200 cm-1
3.
Daerah
inframerah jauh : λ = 50
- 1.000 µm, bilangan gelombang = 200 - 10 cm-1
Dari pembagian daerah inframerah
di atas, daerah panjang gelombang yang digunakan adalah pada daerah inframerah
pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau pada bilangan
gelombang 4.000 – 200 cm-1 . Daerah tersebut cocok untuk perubahan
energi vibrasi dalam molekul.
Daerah inframerah jauh (400-10cm-1, berguna untuk molekul yang
mengandung atom berat, seperti senyawa
anorganik tetapi lebih memerlukan teknik khusus percobaan.
Setiap
molekul memiliki harga energi tertentu. Bila suatu senyawa menyerap energi dari
sinar infra merah, maka tingkatan energi di dalam molekul itu akan tereksitasi
ke tingkatan energi yang lebih tinggi. Sesuai dengan tingkatan energi yang
diserap, maka yang akan terjadi pada molekul itu adalah perubahan energi
vibrasi yang diikuti dengan perubahan energi rotasi.
Ø Perubahan Energi Vibrasi
Atom-atom
di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa
vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan
biasanya
disebut vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua
golongan besar, yaitu :
1. Vibrasi Regangan (Streching)
Dalam vibrasi ini atom bergerak
terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga akan terjadi perubahan
jarak antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak berubah. Vibrasi regangan
ada dua macam, yaitu:
a. Regangan Simetri, unit struktur
bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
b. Regangan Asimetri, unit struktur
bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam satu bidang datar.
![]() |
Gambar 1. Tipe Vibrasi Regangan
2. Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika
sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi
osilasi atom atau molekul secara keseluruhan. Vibrasi bengkokan ini terbagi
menjadi empat jenis, yaitu :
a. Vibrasi Goyangan (Rocking),
unit struktur bergerak mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
- Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
- Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak mengibas keluar dari bidang datar.
- Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit struktur berputar mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidang datar.
![]() |
Gambar
2. Tipe Vibrasi Bending
Ø Daerah Spektrum Infra Merah

Tabel Daerah Spektrum Inframerah
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi
adalah vibrasi bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang
berada di daerah bilangan gelombang 2000 – 400 cm-1. Karena di
daerah antara 4000 – 2000 cm-1 merupakan daerah yang khusus yang
berguna untuk identifikasi gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi
yang disebabkan oleh vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1
seringkali sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan
absorbsi pada daerah tersebut.
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1
tiap senyawa organik mempunyai absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut
sering juga disebut sebagai daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun
pada daerah 4000 – 2000 cm-1 menunjukkan absorbsi yang sama, pada
daerah 2000 – 400 cm-1 juga harus menunjukkan pola yang sama
sehingga dapat disimpulkan bahwa dua senyawa adalah sama
Ø
Proses
Analisis Sampel
Dalam FTIR ada
beberapa instrumen penting diantaranya adalah :
1. Sumber energi : energi infra merah dipancarkan dari sebuah
sumber yang disebut glowing black-body. Sinar
ini
kemudian
melewati celah
yang dapat mengontrol jumlah energi yang
mengenai sampel (dan, akhirnya
ke detektor).
2. Interferometer: sinar memasuki interferometer
dimana "spectral
encoding"
berlangsung.
Sinar tersebut nantinya akan diubah menjadi sinyal interferogram
yang kemudian akan keluar dari
interferometer.
3. Sampel: sinar memasuki ruang
sampel, sinar ini akan diteruskan atau
dipantulkan oleh permukaan sampel, tergantung pada jenis analisis
yang diinginkan.
4. Detektor : sinar akhirnya lolos
ke detektor untuk pengukuran
akhir. Detektor yang
digunakan secara khusus dirancang untuk mengukur sinyal interferogram
khusus.
5. Komputer: Sinyal yang
diukur didigitalkan dan dikirim ke
komputer dimana Fourier
transformasi berlangsung. Spektrum
inframerah terakhir ini kemudian disajikan kepada pengguna untuk
interpretasi.
![]() |
Gambar 3.
Tahapan Analisis Sampel pada FTIR
![]() |
Gambar 4. Alat
FTIR
![]() |
Gambar 5. Layout FTIR
Ada 2 macam interferogram yaitu :

![]() |
Ø Interpretasi
spektrum infamerah :
![]() |
Interpretasi
dari spektrum inframerah diatas menunjukkan korelasi antara pita absorbsi dalam
spektrum dari senyawa yang tidak diketahui dengan frekuensi absorbsi untuk tipe
ikatan yang diketahui. Identifikasi yang penting dari pita absorbsi adalah
intensitas (lemah, sedang atau kuat), bentuk (broad/luas atau sharp/tajam), dan
posisi (cm-1) dalam spektrum. Secara visual, spektrum inframerah dibagi
menjadi 2 yaitu :
-
Daerah
kiri, di atas 2000 cm-1,
biasanya berisi puncak relatif yang sedikit, namun beberapa informasi
yang sangat diagnostik ditemukan di daerah
ini. Pertama, CH
alkana serapan peregangan
tepat di bawah 3000 cm-1 menunjukkan adanya karbon jenuh, dan
sinyal di atas 3000 cm-1 menunjukkan tidak jenuh. Sebuah puncak yang sangat luas di wilayah ini antara 3100 dan 3600
cm-1 menunjukkan adanya
pertukaran
proton, biasanya dari alkohol, amina, gugus asam karboksilat
atau amida. Frekuensi
2800-2000 cm-1 biasanya hampa dari serapan
lainnya, sehingga kehadiran
kelompok-kelompok alkuna atau
nitril dapat dengan mudah dilihat di sini.
-
Daerah
kanan dari spektrum, di
bawah 2000 cm-1, biasanya
mengandung banyak puncak intensitas
yang bervariasi, banyak yang tidak
mudah diidentifikasi. Dua sinyal yang dapat dilihat jelas di daerah ini adalah gugus karbonil,
yang merupakan puncak sangat kuat
sekitar 1700 cm-1, dan ikatan CO dengan bisa
satu atau dua puncak yang kuat
sekitar 1200 cm-1.
Ø Persiapan
Sampel
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua
metode untuk persiapan sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr.
-
Nujol Mull
Cara persiapan sampel dengan menggunakan Nujol Mull yaitu :
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk yang halus. Dalam
jumlah yang sedikit bubuk tersebut dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta,
kemudian beberapa tetes pasta ini ditempatkan antara dua plat sodium
klorida (NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada wilayah
tersebut). Kemudian plat ditempatkan dalam tempat sampel pada alat spektroskopi
inframerah untuk dianalisis.
-
Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 - 2 mg), kemudian
ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk hingga rata. Campuran
ini kemudian ditempatkan dalam cetakan dan ditekan dengan menggunakan alat
tekanan mekanik. Tekanan ini dipertahankan beberapa menit, kemudian sampel
(pelet KBr yang terbentuk) diambil dan kemudian ditempatkan dalam tempat sampel
pada alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis.
2. Sampel
Cair
Bentuk ini adalah paling sederhana dan metode yang paling
umum pada persiapan sampel. Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau
plat NaCl untuk membuat film tipis. Kemudian plat ditempatkan dalam tempat
sampel alat spektroskopi inframerah untuk dianalisis.
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas,
dibutuhkan sebuah sel silinder/tabung gas dengan jendela pada setiap akhir pada sebuah
material yang tidak aktif inframerah seperti KBr, NaCl atau CaF2.
Sel biasanya mempunyai inlet dan outlet dengan keran untuk mengaktifkan sel
agar memudahkan pengisian dengan gas yang akan dianalisis.
Ø Beberapa
keuntungan utama
dari FT-IR dibanding
teknik dispersif
adalah:
·
Cepat: Karena semua frekuensi diukur secara simultan, kebanyakan
pengukuran FT-IR
dibuat dalam hitungan detik
bukan beberapa menit. Hal
ini kadang
disebut Felgett Advantage
·
Sensitivitas: Sensitivitas ditingkatkan
dengan FT-IR karena berbagai
alasan. Detektor
bekerja jauh lebih sensitif, throughput optik jauh lebih tinggi (disebut sebagai Jacquinot Advantage) yang menghasilkan tingkat kebisingan jauh lebih rendah, dan scan cepat memungkinkan coaddition dari beberapa scan untuk mengurangi kebisingan pengukuran acak ke tingkat yang diinginkan (disebut sebagai sinyal rata-rata).
bekerja jauh lebih sensitif, throughput optik jauh lebih tinggi (disebut sebagai Jacquinot Advantage) yang menghasilkan tingkat kebisingan jauh lebih rendah, dan scan cepat memungkinkan coaddition dari beberapa scan untuk mengurangi kebisingan pengukuran acak ke tingkat yang diinginkan (disebut sebagai sinyal rata-rata).
·
Kesederhanaan Mekanis: Cermin
yang
bergerak dalam interferometer adalah
satu-satunya moving part dalam instrumen. Jadi, kemungkinan sangat sedikit terjadi
kerusakan mekanis.
·
Kalibrasi
Internal: Instrumen
menggunakan laser HeNe sebagai panjang
gelombang internal yang
kalibrasi standar (disebut
sebagai Connes Advantage). Instrumen ini bisa mengkalibrasi
sendiri dan tidak perlu dikalibrasi
oleh pengguna.
Interpretasi data FTIR dari jurnal
Judul : “A rapid method for
determination of commercial β-carotene in RBD palm olein by Fourier transform
infrared spectroscopy”


No
|
Panjang Gelombang (cm-1)
|
Gugus Fungsi
|
1
|
2922
|
![]() ![]() |
2
|
2862
|
Asymmetric
stretching vibrations CH3
|
3
|
1445
|
![]() |
4
|
1360
|
![]() |
5
|
1033
|
CH2
|
6
|
962
|
trans conjugated
alkene -CH=CH-
|

![]() |
||
![]() |
||
![]() |
DAFTAR PUSTAKA
Ammawath, Wanna,
and Yaakob bin Che Man. 2010. A Rapid Method for Determination of Commercial
Β-Carotene in RBD Palm Olein by Fourier Transform Infrared Spectroscopy. As. J. Food Ag-Ind. 2010, 3(04), 443-452
Giwangkara S, EG. 2007. Spektrofotometri Infra Merah. http://www.chem-is-try.org. Diakses tanggal 21 Maret 2012
Jasco. 2012. FTIR Seminar.
Newport.
2012. Introduction to FTIR Spectroscopy. http://www.newport.com.
Diakses tanggal 21 Maret 2012
Thermo
Nicolet. 2001. Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry.
Thermo Nicolet Corporation : Madison – USA